Sejak kecil Yosefh Tatarang sudah memiliki bakat dalam bidang musik, terbukti pada usia menginjak 4 tahun beliau sudah bisa memainkan alat musik okulele karena pada saat masa kecilnya musik keroncong dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Beliau selalu membawa okulele ke tempat bermain bersama teman-temannya. Selain memiliki bakat dalam seni, beliau juga berbakat dalam bidang olahraga. Akan tetapi karena kurangnya bimbingan dari orangtua akhirnya Yosefh Tatarang memilih untuk melanjutkan bakat musiknya. Pada saat mengecap pendidikan di tingkat SMP beliau dibelikan sebuah Gitar oleh orang tuanya. Beliau mempelajari gitar tersebut dengan sangat giat dan dengan bakat yang sudah ada sebelumnya Yosefh Tatarang dengan mudah dapat menguasai alat musik tersebut. Pada saat itu Yosefh Tatarang sudah dapat memainkan gitar diatas rata-rata anak seusianya karena beliau telah menguasai banyak akord dan pengembangannya. Ketika itu guru musik beliau, Suhaimi Nasution mengajak beliau untuk bekerja sama mengaransemen lagu mandailing “Ole Inang Baya”. Suhaimi Nasution termasuk orang yang mengajari beliau dalam hal musik secara non formal ketika sedang duduk-duduk di kedai kopi dengan menggunakan bungkus rokok sebagai kertas untuk menulis. Beliau belajar dengan Suhaimi Nasution yang merupakan tamatan sebuah institut seni di Jogja Jawa Tengah.
Kemudian ketika beliau duduk di bangku Sekolah Menengah Atas pada tahun 1960, beliau dibelikan sebuah biola. Beliau mempelajari sendiri alat musik tersebut dengan otodidak (tanpa diajari). Namun untuk pemain biola yang otodidak, permainan biola beliau sudah sangat baik pada saat itu, beliau sering tampil dalam berbagai acara di sekolah dan luar sekolah dengan alat musik tersebut. Akan tetapi karena pada saat itu biola hanya digunakan oleh group ronggeng, beliau kurang tertarik untuk meneruskan bakatnya dalam memainkan alat musik tersebut. Ketika duduk di bangku SMA beliau mulai menciptakan lagu dan belajar mengaransemen. Saat itu beliau pertama sekali mengaransemen lagu Padamu Negeri dan Maju Tak Gentar untuk diperlombakan pada lomba paduan suara antar SMA se-Kabupaten Asahan pada saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Sejak duduk di bangku SMA beliau sudah menyukai lagu-lagu yang bergenre jazz dan semi jazz. Menurut beliau, banyak mendengar dan membahas lagu adalah salah satu modal utama dalam meningkatkan kreativitas dalam mengaransemen lagu khususnya lagu-lagu acapella yang menuntut variasi akord, harmoni dan ritem. Pada tahun 1963 ketika beliau kuliah di Akademi Perdagangan Pelayaran (APP) beliau menjadi seorang gitaris pada sebuah band yang bernama Sinsano Band. Nama band tersebut terinspirasi dari merk sebuah minuman keras. Beliau merasa sangat beruntung bergabung dengan band tersebut karena band tersebut beranggotakan pemain musik terbaik di Medan dan beliau bermain musik bersama band tersebut selama tujuh tahun.
Pengalaman Berkesenian
Pengalaman berkesenian beliau dimulai ketika beliau menyelesaikan pendidikan di akademi perdagangan pelayaran pada tahun 1967. Pada tahun 1975 beliau bermain musik di Malaysia selama enam minggu. Disana beliau menjadi pemusik untuk sebuah group tari. Pada tahun 1977 beliau menjadi pelatih sekaligus official kontingen Sumatera Utara dalam festival Bintang Radio Televisi. Pada saat itu kontingen Sumatera Utara hanya mendapatkan penghargaan dengan penampilan terbaik sedangkan yang menjadi juara adalah penyanyi solo pria Harvey Maliholo, Lex Trio dan Pahama Group. Beliau menjadi pelatih dan official dari tahun 1981 sampai dengan tahun 1998 pada acara yang sama yang dilaksanakan setiap tahun di Jakarta. Pada tahun yang sama beliau juga melakukan tour Indonesia bersama Orchestra Radio Televisi Medan. Pada tahun 1087 beliau menjadi pemain gitar dalam sebuah band yang mengiringi festival Internasional yaitu Asian Pop Singer di Jakarta. Pada tahun 1998 beliau menjadi pelatih dan official Judika Sihotang yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas mengikuti festival Bahana Suara Pelajar yang diproduseri oleh Mbak Tutut. Dalam bidang pertelevisian sebagai tempat bekerja beliau dari tahun 1975 sampai dengan tahun 2000, beliau pernah mengikuti asean TV Program Broadcasting Course di Manila pada tahun 1985.
Pada tahun 1995, Yosefh Tatarang menjadi pelatih sekaligus official kontingen Sumatera Utara pada Pesparawi Gereja Nasional yang dilaksanakan di Surabaya. Pada tahun 2006 beliau menjadi supervisor pelaksana lomba pada Pesparawi Gereja Nasional yang dilaksanakan di Medan. Kemudian pada tahun 2009 beliau kembali dipanggil oleh LPPD Sumatera Utara sebagai auditor, arranger dan pelatih vocal group kontingen Sumatera Utara untuk mengikuti Pesparawi Gereja Nasional di Samarinda, Kalimantan Timur. Pada saat itu vocal group kontingen Medan mendapatkan medali emas dan meraih peringkat ketiga nasional. Tahun 2004 beliau mengaransemen lagu “ Keluarga Kerajaan Allah” yang akan dibawakan oleh vocal group PGI Medan di Jakarta dan mendapatkan juara I. Pada bulan Pebruari 2006 Yosefh Tatarang membawa Dharma Wanita BUMN Medan dalam lomba paduan suara Dharma Wanita BUMN se-Indonesia dan mendapat juara I dengan lagu “Butet” hasil gubahan beliau. Di tahun yang sama, beliau bersama Dharma Wanita BUMN Medan diundang oleh Ibu Ani Yudhoyono untuk tampil di Istana Negara.
Diawal tahun 2009, beliau mengaransemen lagu daerah Sumatera Utara yang berjudul “Anakkonki” yang akan dibawakan oleh kontingen PLN Medan pada lomba vocal group PLN se-Indonesia di Jakarta. Pada lomba tersebut kontingen PLN Medan meraih juara I. Pada tahun 2009 Yosefh Tatarang mengaransemen lagu Mars Indomaret yang diperlombakan oleh Indomaret dengan skala Nasional. Pada saat itu, lagu hasil arransemen beliau menjadi juara I untuk wilayah Sumatera Utara. Kemudian pada tahun 2010 vocal group Praise mendapat juara I wilayah Medan dan juara favorit Nasional di Balai Sarbini Jakarta pada acara yang sama dengan membawakan lagu mars indomaret dan lagu pilihan “Bimbi” hasil gubahan Yosefh Tatarang.
Beliau juga mengajar kelompok nasyd yang bernama KAHFI yang berdiri pada tahun 2001. Group tersebut beranggotakan para pekerja di kebun Gunung Pamela PTPN III. Pada tahun 2002 Kahfi diundang ke Melaka dan tampil di hadapan Perdana Menteri Malaysia dan setelah itu melaksanakan konser di auditorium UNIMED. Pada tahun 2003, seorang produser dari Malaysia menawarkan untuk rekaman di Synchrosound Studio 6 Kuala Lumpur – Malaysia. Album Kahfi yang pertama selesai pada tanggal 21 Juli 2003 dan kemudian dikomersialkan di Malaysia. Kemudian album tersebut ditawarkan ke perusahaan rekaman Aquarius dan Musika Studio untuk dipasarkan di Indonesia. Akan tetapi pihak Aquarius dan Musika Menolak untuk memasarkan album tersebut karena menurut mereka album tersebut akan sulit masuk pasar. Setelah itu Kahfi kembali aktif melaksanakan pertunjukan di Medan.
Pekerjaan
Setelah menamatkan kuliah di Akademi Perdagangan Pelayaran pada tahun 1967, Yosefh Tatarang bekerja sebagai pemain musik di sebuah klub malam di Medan bersama bandnya. Beliau merasa nyaman dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi keluarga mendesak beliau untuk mencari pekerjaan lain yang lebih bagus dengan alasan kesehatan karena Yosefh Tatarang bekerja pada malam hari. Pada tahun 1970 Yosefh Tatarang bekerja di Belawan dengan latar belakang pendidikan yang telah dimilikinya ketika kuliah di bidang pelayaran dan beliau menyempatkan diri untuk tetap bekerja sebagai pemusik di klub malam. Beliau bekerja pagi sampai sore hari di pelabuhan belawan dan pada malam hari kembali bekerja bersama bandnya. Akan tetapi, seiring waktu berjalan Yosef Tatarang tidak merasa nyaman bekerja di Pelabuhan Belawan, karena beliau merasa terganggu dengan aktifitas bongkar muat yang ada di pelabuhan. Beliau tidak tega melihat para pekerja yang bekerja setiap hari mengangkati barang dari kapal yang baru bersandar di pelabuhan. Menurut beliau pekerjaan itu sangat susah dan hanya menghasilkan sedikit uang. Beliau sangat tidak tega melihat fenomena tersebut karena menurut beliau orang seni memiliki jiwa yang halus. Pada akhirnya beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut dan melanjutkan pekerjaan sebagai pemain musik di klub malam bersama Sinsano band.
Pada tahun 1975 Yosef Tatarang dipanggil oleh stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk bekerja sebagai salah satu pegawai bidang kesenian. Pada saat itu TVRI ingin membuat sebuah orchestra besar, sehingga TVRI memanggil beberapa pemain musik yang handal di kota Medan. Setelah bekerja selama 4 tahun, Pada tahun 1979 TVRI mengeluarkan peraturan untuk mengangkat Yosef Tatarang sebagai karyawan tetap dengan status pegawai negeri bersama dengan tenaga kesenian lainnya. Dengan kesungguhan dan dedikasi yang sangat kuat, Yosefh Tatarang mendapatkan prestasi yang sangat baik dalam banyak seminar dan pendidikan yang dilaksanakan oleh TVRI Nasional di Jakarta. Kemudian pada tahun 1985 beliau diutus ke Filipina untuk kursus penyiaran bagian Culture Production on TV. Setelah bekerja selama 25 tahun sejak tahun 1975 sampai dengan tahun 2000 di TVRI, akhirnya Yosefh Tatarang pensiun pada tahun 2000 pada usia 56 tahun.
Setelah pensiun dari TVRI, Yosefh Tatarang tetap aktif dalam bidang seni yang tidak bisa hilang dari dirinya. Dalam kegiatan sehari-hari Yosefh Tatarang mengaransemen lagu dan melatih group vocal di gereja dan di luar gereja. Beliau aktif dalam kegiatan kerohanian termasuk mengajar kelompok pemuda pemudi gereja. Di luar gereja beliau mengajar vocal solo dan vocal group untuk berbagai event dan festival. Beliau pernah menjadi mentor dari penyanyi seriosa Tety Manurung dan penyanyi pop Judika Sihotang. Beliau sering dipanggil untuk melatih bintang radio RRI yang akan berangkat ke tingkat Nasional. Beliau juga tetap menjadi auditor dan pelatih kontingen Sumatera Utara dalam Pesparawi Gereja Nasional pada tahun 2006 dan 2009.
*semoga bermanfaat bagi kita semua